Mohon tunggu...
Ratu Prameswari
Ratu Prameswari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII

XII MIPA 1

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nelangsa

2 Maret 2022   03:25 Diperbarui: 2 Maret 2022   03:31 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"kalo kakak membunuhnya, lalu apa bedanya dengan dia? kakak akan sama-sama jadi pembunuh."

Vivi menggelengkan kepalanya, "Tapi Chik -"

"Shhuttt, gak ada tapi-tapian kak. Kakak gak perlu balas dendam, Chika gak dendam sama sekali ke Pak Hasan."

"Chika udah terima semuanya dengan lapang dada, bagaimana pun ini sudah jadi takdir Chika."

Cahaya itu tersenyum pada Vivi dan senyuman itu persis sekali dengan milik Chika saat dirinya masih hidup.

"Pulang yah kak, gak usah khawatirin Chika. Chika disana udah bahagia, tuhan jagain Chika disana."

"Diatas tempatnya indah banget, Chika pingin bawa kakak kesana tapi kata tuhan gak boleh. Kakak harus jadi baik dulu baru kita bisa sama-sama tinggal ditempat indah itu."

"Jadi Chika datang kesini biar bisa mencegah Kak Vivi jadi orang jahat. Biar Tuhan bisa ngizinin kakak masuk ke tempat indah itu bareng Chika."

Vivi termenung mendengar setiap kata yang keluar darinya. Cahaya itu lalu meneteskan air mata.

HIKS...HIKS....

"C-chika mohon, pulang yah kak. Jangan kayak gini, Chika sakit liat kakak kaya gini."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun