"AAAAAAHHHHHHHH!" Teriak Hasan kesakitan karena lukanya terkena minyak.
Vivi yang sudah kesetanan ini menatap Hasan dengan senyum lebar.
"Liat Chik, sebentar lagi kakak akan membalaskan dendammu sayang. Setelah ini kau bisa hidup tenang disana." Lirihnya.
Ia nyalakan batang korek api, "PERGILAH KE NERAKA HASAN!"
Tepat sedetik saat korek api tersebut hendak Vivi jatuhkan, ia merasa iba setelah melihat Hasan yang sudah sekarat dan sangat menderita karnanya. Bagaimana pun Vivi adalah orang yang baik, ia tidak tega untuk membunuh orang.
Brugh!
Ia terduduk dilantai, perlahan api yang menyelimutinya memadam. Tubuh dan matanya kembali seperti semula. Kedua tangannya menutup wajah, tangisnya pecah. Ia merasa sangat berdosa. Sementara disampingnya Hasan merintih kesakitan.
HIKS....HIKS....HIKS....
"Chika, yang kakak lakuin ini benar atau salah sih? Kakak gak tau yang mana yang benar."
"Maafin kakak Chik..."
"Maaf, kakak gak becus jagain kamu."lirihannya terdengar sangat menyakitkan di telinga.