Tak jauh didepannya ada sebuah kubangan sedang yang mengeluarkan asap seperti habis terjadi pembakaran disana. Vivi termenung saat melihat tas coklat di samping kubangan itu yang sedikit terbakar. Tiba-tiba Vivi jadi teringat dengan obrolan dua orang yang ia kuping tadi.
"Nyium gak bro? Bos lagi ngebakar yah?"
Seketika tatapan mata Vivi menjadi kosong.
"Ini gak mungkin terjadi kan Chik?" Ucapnya lirih.
Tubuh Vivi bergetar saat menyadarinya. Detik itu juga Vivi berlari sekencang-kencangnya.
Tepat saat ia tiba di pinggir kubangan itu, Vivi melihat tubuh yang gosong hangus terbakar. Di tangannya ada sebuah gelang Emas yang masih bertahan. Tidak salah lagi, gelang itu adalah hadiah ulang tahun Vivi untuk Chika tahun lalu. Vivi menatap tak percaya dengan apa yang terjadi didepannya. Dadanya terasa sangat sesak.
"C-CHIKA?"
Ia lompat kedalam dan memeluk erat jasad Chika yang sudah gosong, tangis dan amarah menjadi satu.
"AAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH!!!!!"
"JANGAN! JANGAN! JANGAN!!!!."
Ia tak peduli jika kulitnya melepuh karena Jasad Chika ini masih sangat panas.