Vivi yang terlihat mulai frustasi, mulai meremas kepalanya. Ia meringis, "Apa yang harus aku lakukan paman?Aku mohon, bantu aku."
Sementara itu, didepannya kini pria pertopeng tengah melancarkan aksi bejatnya pada Chika.
"Kak Vivi....."
"Tolong aku..." Lirih Chika yang kini sedang memejamkan mata ketakukan.
Disisi lain, Vivi menjadi serba salah. Di satu sisi ia ingin sekali meninju pria bertopeng itu saat ini juga dan di sisi lain, Altazar melarangnya.
Tangis Vivi pecah, ia merasa tidak berguna karena tidak bisa menolong adiknya.
"Bbbagaimana pamann? ap-pa yang harus aku lakukan?"
"Atur amarahmu Nak, ini semua demi Chika."Â jawab Altazar.
"BAGAIMANA BISA AKU HANYA DIAM SEMENTARA DIDEPAN SINI ADIKKU TERUS-MENERUS MEMANGGILKU LIRIH??!!"
Altazar di sana mulai panik, ia takut Vivi menghiraukan larangannya. Sementara disana, Vivi mulai berjalan mendekati pria bertopeng dengan tatapan membunuh.
"VIONA BERHENTI!"