"Kamu bisa mendengarku bebicara fasih karena liontin itu. Jika tidak mengenakannya maka kamu tidak akan bisa memahami apa yang aku bicarakan begitupun sebaliknya."
Kedua kening Vivi mengerut, "Benarkah? lalu darimana adikku bisa mendapatkan liontin ajaib ini?"
"Aku yang memberikannya, aku sengaja membuat suatu keadaan agar adikku bisa menemukan liontin ini dan memberikannya kepadamu. Ternyata rencanaku berhasil."
"Lalu, kenapa paman mau memberikan liontin ini padaku?"Â
"Karena aku ingin membantumu anak muda, aku juga sudah tau jika hal ini akan terjadi."
Altazar menatap Vivi dengan serius, "Dengar nak, aku bukan berasal dari planet ini. Aku datang kesini atas ramalan dari planet asalku yang isinya adalah anakku Aza akan merenkarnasi di Planet Bumi dan dia akan mengalami kejadian mengerikan yang pernah terjadi juga pada Aza. Sejarah itu pasti terulang lagi."
"Aku tidak mau ada anak yang menderita lagi, cukup Aza yang terakhir. Itulah pesan Aza padaku."
"Setelah 17 tahun aku mencari keberadaan sosok reinkarnasi dari Aza, pada hari dimana kita pertama kali bertemu, liontin ini bergetar saat aku melewatimu."
Mungkin inilah alasannya mengapa Altazar waktu itu melihatnya dari atas kebawah dan sebaliknya. Sepertinya ia ingin memastikan apakah Vivi benar-benar reinkarnasi dari Aza.
"Setelahku perhatikan, kau benar-benar mirip dengan Aza. Tubuhmu, wajahmu, caramu bicara, tatapan mata, semuanya sangat mirip dengan Aza. Aku langsung yakin bahwa kau adalah seseorang yang aku cari-cari selama ini."
Altazar tiba-tiba meneteskan air mata, ia lantas menarik Vivi kedalam dekapannya. Ia sangat merindukan Aza dan bertemu dengan Vivi sudah seperti bertemu dengan Aza.