"Bukankah kau ingin mencari tahu siapa pelaku pembunuhan adikmu?"
Seketika Vivi menjadi ingat dengan tujuannya sejak awal.
Ia menatap Altazar dengan berapi-api, "Bagaimana caranya? beri tahu aku paman!"
"Tenang dulu nak, kau tampaknya terlalu bersemangat. Sebelum kita melakukannya, kau harus mendengarkan penjelasanku dulu. Aku akan menjelaskan panjang lebar dan kau diam lalu dengarkan. Jangan bertanya jika aku belum selesai menjelaskan. Paham?" Vivi mengangguk dengan mantap.
Altazar mengeluarkan benda berbentuk bulat, ia membukanya menjadi dua bagian. Di tengah-tengah benda itu ada sebuah lubang berbentuk Heksagon.
"Dengan alat ini kau bisa mengetahui pelaku itu, caranya adalah dengan mengulang waktu. Dengan mengulang waktu bukan berarti kau bisa menyelamatkan adikmu, karena itu termasuk kedalam takdir dan kau tidak bisa merubah takdir tersebut. Saat kau berada di dalam waktu tersebut, kekuatan tubuhmu akan meningkat berkali-kali lipat."
"Sayangnya kau akan tembus pandang dan tidak dapat terlihat. Dan yang paling penting adalah kau tidak boleh menyentuh seseorang, seberapa marahnya kau pada pelaku nantinya, kau tidak boleh menyentuhnya. Saat sudah mengumpulkan bukti-bukti dan mengetahui wajah dari si pelaku segeralah ketempat semula. Aku akan membukakan portalnya untuk mu." Jelas Altazar panjang lebar.
"Baiklah, apa ada yang ingin kau tanyakan?"
Vivi mengangguk dengan semangat, mendengar semua penjelasan Altazar membuatnya seperti memiliki harapan untuk adiknya.
"Kenapa aku tidak boleh menyentuh orang-orang?"
"Karena itu akan merusak penghubung antara dua waktu yang berbeda."