"Baksonya neng? hehehehe.........."
GUBRAK!!!
"KAKAK!"
"VIVI!!"
Aku pingsan ditempat. Ternyata sosok yang menyeramkan itu adalah Mang Asep, tukang bakso langganan Mamah. Kebetulan sekali beberapa saat yang lalu, Mamah memesan 3 mangkok bakso untuk kami dan meminta Mang Asep untuk mengantarkannya ke rumah.
Mamah berpikir "Sepertinya enak yah, makan bakso saat suasana sedang hujan dan dingin begini."
Aku mengusap keningku yang kemerahan akibat jatuh saat pingsan. Aku lega ternyata tidak ada intel yang akan menangkap kami. Mang Asep pun meminta maaf padaku karena sudah membuatku ketakutan, dia tidak berencana menakut-nakutiku tapi wajahnya memang membuatku takut. Lalu kami pun menikmati bakso pemberian Mamah untuk mengisi perut dan menghangatkan badan.
Vivi pov end
Sementara itu, tanpa sepengetahuan Vivi dan Chika. Seseorang berbadan besar dengan pakaian serba gelap berdiam diri dibawah tiang listrik yang berada tepat di depan rumah Vivi, guyuran hujan membasahi tubuhnya tapi dia tetap tidak bergeming dan terus berdiam sambil mengamati situasi.
***
Pagi hari pukul 6.30 Vivi dan Chika berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Biasanya mereka berdua pergi menggunakan sepeda, tapi di karenakan beberapa saat yang lalu sepeda Vivi ban nya bocor, alhasil mereka memasukkan sepeda tersebut ke bengkel untuk di perbaiki.