Riuh suara orang saling bersahutan, berlomba-lomba memanggil putri Nicole sambil melambaikan tangannya ke arah kereta yang membawa pasangan pengantin itu. Berharap mendapat atensi dari yang mulia.
Iring-iringan itupun akhirnya berakhir ketika kereta yang membawa mereka telah sampai di pelataran istana. Berhenti untuk menurunkan para penumpangnya.
Kerumunan orang diluar sana masih setia menunggu. Hingga akhirnya putri Nicole dan pangeran George membuka pintu yang ada di balkon lantai dua. Riuh suara orang pun kembali menggema di seantero halaman istana kerajaan. Betapa antusiasnya mereka membalas lambaian tangan serta senyum bahagia sang pengantin dari atas sana.
Tiga puluh menit pun berlalu. Pasangan pengantin itu beranjak pergi dari atas sana. Mereka memulai acara perjamuannya bersama para tamu di ruang tengah istana.
Terlihat permaisuri memeluk putrinya dengan sangat erat. Padahal, beliau sudah beberapa kali memeluknya.
"Aku sangat bahagia, Nicole."
"Kau sudah mengatakannya seribu kali, Ibu."
"Benarkah?"
"Hmm! Itu benar, Ibu!"
Putri Nicole memundurkan tubuhnya, melepas pelukan itu perlahan.
"Aku akan menemui para tamu, Ibu. Kita berbincang lagi nanti."