"Isabel! Tunggu Isabel!" gadis bergaun putih itu berlari kecil dalam tangisannya yang pilu. Langkahnya terhenti, dia menoleh pada seseorang yang berusaha mengejarnya.
"Kau mau apa lagi? Apa kau belum puas menyakiti hatiku?"
"Maafkan aku, Isabel. Walau aku tahu, kata maaf tak akan menyembuhkan lukamu. Tapi setidaknya, tolong mengertilah!"
"Tidak mengapa jika kau tidak menyukaiku. Tapi kenapa, kau semakin melukaiku dengan kata-katamu?"
"Aku menyesal, Isabel!"
Gadis itu berlari kembali, dia tak ingin lagi mendengar ucapan lelaki itu.
Lelaki itu terus mengejarnya, "Isabel.. Jangan pergi, Isabel! Maafkan aku!"
Hingga akhirnya lelaki itu tak sanggup berlari lagi, nafasnya terengah-engah. Dan berhenti di tempat. Dia hanya dapat menitihkan air mata penyesalannya.
Isabel masih berlari, kian mendekat kepada sosok gadis yang berwajah sama dengannya. Dia pun berhenti berlari, dengan sisa kekuatannya dia mendongak memandang wajah gadis bergaun hitam di depannya.
"Ah, kau! Kau.. nona yang cantik!"
"Hei.. Apa kau nona Isabel?"