"Hmm? Bagaimana maksudnya, nyonya?"
"Ya, mungkin saja.. saat nanti kau sudah bosan bekerja untukku, kau ingin memulai usahamu sendiri. Dan kau, bisa memulainya dengan menjual roti yang kau buat."
"Apa mungkin... sebenarnya Anda yang sudah bosan pada Saya, nyonya?"
"Hahaha.. Kau sungguh pandai membuat lelucon, Seri! Aku tidak punya alasan untuk merasa bosan padamu."
Tak lama, terlihat lagi seorang pelanggan memasuki toko roti itu. Lelaki dengan topi koboi dan kemeja hitam itu, terlihat sedikit kesulitan menentukan pilihannya.
"Ah, roti dengan selai cokelat di dalam... sangat populer di toko ini, tuan. Anda bisa mencobanya." ucap Nivea mempromosikan rotinya.
Seri langsung bangkit dari kursinya di balik etalase, kala menyadari siapa lelaki yang berdiri disana. Seolah kehilangan akal, Seri bergeser dan berdiri hingga sangat dekat dengan tubuh Nivea.
"Ah, Anda tuan Douglas." diiringi senyum yang mencurigakan.
Tingkahnya sungguh membuat Nivea membelalakkan mata ke arah dirinya. Nivea yang tak mengerti, dibuatnya keheranan.
Lelaki itupun sedikit membungkuk memberi salam kepada Seri. "Ah, Anda disini, nona Seri?" dia pun membalas senyuman Seri.
Nivea memilih mundur perlahan dari samping Seri. Membiarkan gadis itu melayani pesanan lelaki tadi. Dia menunggu di dapur, hingga Seri selesai dengan tugasnya.