"Rika", jawabku agak terheran.
"Siapa itu Rika?", Kak Puspa menggali lebih dalam.
"Teman saya di kantor"
"Tanyakan, mengapa kamu yang muncul?", Kak Puspa memanduku, dan aku menanyakannya dalam hati.
Aku tidak mendapatkan jawaban, kemudian Abbas muncul. Ia sedang berdiri, namun ada Rika yang tiba-tiba tubuhnya membesar menggelayuti Abbas. Dan penampakan ini sangat menakutkan.
"Kak, Rika tidak menjawab, tapi dia menggelayuti tubuh Abbas dengan begitu besar. Saya takut, Kak".Â
"Tahan, tanya ke Rika, mengapa dia menggelayuti Abbas?"
Rika hanya tertawa, dan itu sangat menakutkan. Dia menutup mata Abbas, tapi Abbas malah meninju kesana kemari, menjadi buas karena ketakutan. Abbas memukul apa saja yang ada didepan matanya.
"Kak, saya takut, Kak", aku benar-benar bergidik ngeri dengan apa yang aku lihat ini.
"Sabar, lihat ada pintu yang terbuka dari atas, diikuti dengan masuknya sinar cahaya putih. Rasakan cahaya tersebut menyinarimu dari atas kepala, sinar putihnya begitu besar. Sinari Abbas yang ditutup matanya oleh Rika, sinari yang banyak, terus sinari. Kemudian, tanyakan ke Rika, mau ke atas atau ke bawah?"
Aku tidak memahami maksud Kak Puspa, tapi aku mengikuti instruksinya.