Sepanjang perjalanan Kak Carissa dan Rika hanya diam saja, seperti memberikanku jeda untuk menenangkan diri.Â
Pagi tadi benar-benar sesuatu yang diluar nalar, menurutku.
Abbas mengamuk karena dia tidak melihat kaus kakinya dekat sepatunya.Â
Dia memukul, menendang dan menjedukkan samping kepalaku ke meja berulang kali.
Disaat setengah sadar, aku melihat Fara langsung berada ditengah kami berdua.Â
Sepertinya Abbas kali ini benar-benar gelap mata, ia langsung melempar Fara.Â
Disana, entah kekuatan dari mana, aku yang masih pusing, langsung bisa bangun dan menangkap Fara yang melambung begitu tinggi.
Aku dan Fara langsung tersungkur. Bersyukur, sofa ruang tamu "menangkap" tubuh kami.
Mba Nem, yang biasanya diam saja sambil memeluk anak-anakku, kali ini langsung menghadang  dan mendorong sekuat tenaga Abbas yang menghampiriku ke sofa.
"Keluar, Non, bawa anak-anak!". Mba Nem langsung menyodorkan Fania dengan cepat.
Tanpa pikir panjang, aku langsung membawa Fara dan Fania. Aku tidak mau anak-anakku menjadi bulan-bulanan kebuasan Abbas.