Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterest

"Jangan dekat-dekat! Lihat penyakitnya, nanti kau ketularan penyakit kulitnya."

"Iya, badannya bau sekali."

"Jangan-jangan, anak pembawa sial ini diusir dari Desa Wingit."

"Kamu kenal anak ini, Darsam?"

"Iya, Ki. Namanya Jaka Pening, dari Desa Wingit. Saya tahu dia waktu mengunjungi budhe saya di sana. Menurut warga sana, dia anak pembawa sial sejak kelahirannya. Dan... dia anaknya Ginarsih, Ki."

"Ginarsih...?"

"Iya Ki, Ginarsih anaknya Pak Martowo. Yang dulu hamil di luar nikah dan... nyuwun pangapura (mohon maaf), menuduh Ki Sela yang menghamilinya. Dia pindah ke Desa Wingit dan melahirkan anak haram ini. Dan kabarnya, Ginarsih sudah meninggal setahun lalu."

"Oh iya, saya juga sudah dengar tentang Jaka Pening. Anak haram pembawa sial dari Desa Wingit itu. Menurut Ki Balapati, dukun sana, dia ini lahir dengan membawa kutukan. Awas jangan dekat-dekat dia!"

 

Jaka Pening yang baru tersadarkan masih mampu mendengar kata-kata hinaan itu. Tuhan... bahkan dalam keadaan seperti ini ia masih dipersalahkan. Belum sempat anak itu bangkit, sebuah tangan kekar nan perkasa menarik bajunya kasar hingga ia terkejut dan terpaksa berdiri.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun