"Mau bikin keributan lagi kamu?!"
"Pergi! Kami tidak mau terkena sial gara-gara kamu."
 "Walaupun sekarang kamu sudah tidak penyakitan lagi, kamu tetap anak pembawa sial. Anak haram!"
"Iya, pergi sana!"
Orang-orang mulai mengerumuni Baru Klinthing. Baru Klinthing tersenyum sinis.
Â
"Sabar, Tuan-Tuan semua. Tenanglah..." Ucapnya ringan. "Aku datang kemari bukan untuk membuat keributan. Tapi aku punya permainan menarik, berikut hadiahnya. Mari kita bermain!"
Â
"Permainan apa?!" Tanya seorang pemuda tidak sabar.
Â
Baru Klinthing menunjukkan sebuah kantung hitam yang cukup besar di tangannya. Ia tunjukkan isinya sekilas. Warga desa itu heboh, seketika itu juga keluarlah sifat tamak mereka. Begitu banyaknya koin emas dalam kantung kain hitam itu. Koin emas yang tidak lain adalah penjelmaan sisik naga Baru Klinthing. Baru Klinthing mengambil beberapa koin dan melemparkannya ke tanah. Sontak para warga berebut mengambil koin emas itu.Â