Untuk pertama kalinya, Baru Klinthing merasakan makanan manusia. Nyi Latung menyediakan makanan. Meski cukup sederhana, nasi, sayur lodeh, tempe goreng, dan sambal. Baru Klinthing sangat menikmatinya. Ia makan dengan lahap. Nyi Latung senang melihat Jaka Pening lahap makan, ia menuangkan air minum dari kendi ke sebuah gelas kayu.
Â
"Pelan-pelan saja, nanti tersedak." Kata Nyi Latung.
"Masakan Nyai enak sekali, Jaka baru pertama kali makan seperti ini?" Kata Baru Klinthing di sela makannya.
"Memang, ibumu ndak pernah masak tho Ngger?"
"Ini pertama kalinya aku makan makanan manusia."
"Haah...?!"
"Eh, eee... maksud Jaka, ini pertama kalinya Jaka makan enak sejak Ibu meninggal. Apalagi berhari-hari kemarin Jaka kelaparan di hutan."
Â
"Kasihan kamu, Ngger. Anak seganteng kamu kok hidupnya sengsara sekali. Sudah, kalau Jaka ndak punya tempat tinggal dan bingung mau ke mana, Jaka tinggal di sini saja. Nyai juga sendirian di sini. Tidak punya anak. Suami Nyai juga sudah lama meninggal. Nyai ndak punya keluarga."
Â