Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterest

"Terima kasih banyak, Nyi." Ucap Baru Klinthing terharu. "Tapi mungkin... setelah ini aku harus pergi."

"Lho... pergi ke mana?"

"Ada sesuatu yang harus aku selesaikan, Nyi. Termasuk menghukum para penduduk desa."

"Haah...?!"

 

Baru Klinthing menyelesaikan makan-minumnya. Ia menatap Nyi Latung secara mendalam. "Nyai, terima kasih atas pertolongan Nyai. Ketahuilah, aku sebenarnya adalah jiwa lain yang merasuk ke dalam tubuh Jaka Pening untuk membalaskan dendamnya. Namaku Baru Klinthing. Jaka Pening sendiri sudah mati di tangan manusia-manusia biadab itu. Dan sebentar lagi.... mereka semua akan menerima balasannya.

 

Nyi Latung. Sebentar lagi akan ada banjir besar menenggelamkan desa ini. Selamatkanlah diri Nyai dengan sebuah lesung, bersiaplah dari sekarang. Selamat tinggal, Nyai."

 

Nyi Latung masih terpaku di tempatnya, manakala sosok Baru Klinthing itu menjelma menjadi cahaya putih dan lenyap ke langit. Suara Baru Klinthing seperti masih menggema. Terutama peringatannya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun