Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterest

 

"Hmm..." Ki Seladharma hanya menyahut singkat.

"Ndara tidak mau ikut minum? Ndara Putri Sumirah juga tampaknya masih berduka, walau sudah mau berbaur dan berbincang dengan ibu-ibu yang lain." Ujar Karta. Sumirah adalah istri Ki Seladharma.

"Kalian saja yang minum, aku sedang tidak ingin." Jawab Ki Seladharma. "Aku senang, istriku sudah terlihat lebih baik. Sejak kemarin ia tidak mau bicara."

 

"Nyuwun pangapura (Mohon maaf), Ndara. Bagaimana soal... Jaka Pening?" Tanya Karta tiba-tiba. "Ndara tidak ingin memakamkannya juga, bagaimana pun dia anak Ndara juga bukan?"

 

Ki Seladharma menatapnya tajam. Namun kemudian tersenyum sinis.

 

"Apa peduliku dengan anak sial itu? Aku tidak sudi punya anak penyakitan dan pembawa sial seperti dia." Ucapnya dingin dan datar. "Lagipula... belum tentu juga dia anakku. Apa kalian lupa? Karta dan Sujiman, kalian juga ikut menodai Ginarsih setelah aku yang melakukannya. Bisa saja anak itu dari benih kalian."

"Maaf, Ndara." Ucap Karta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun