Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mau bikin keributan lagi kamu?!"

"Pergi! Kami tidak mau terkena sial gara-gara kamu."

 "Walaupun sekarang kamu sudah tidak penyakitan lagi, kamu tetap anak pembawa sial. Anak haram!"

"Iya, pergi sana!"

Orang-orang mulai mengerumuni Baru Klinthing. Baru Klinthing tersenyum sinis.

 

"Sabar, Tuan-Tuan semua. Tenanglah..." Ucapnya ringan. "Aku datang kemari bukan untuk membuat keributan. Tapi aku punya permainan menarik, berikut hadiahnya. Mari kita bermain!"

 

"Permainan apa?!" Tanya seorang pemuda tidak sabar.

 

Baru Klinthing menunjukkan sebuah kantung hitam yang cukup besar di tangannya. Ia tunjukkan isinya sekilas. Warga desa itu heboh, seketika itu juga keluarlah sifat tamak mereka. Begitu banyaknya koin emas dalam kantung kain hitam itu. Koin emas yang tidak lain adalah penjelmaan sisik naga Baru Klinthing. Baru Klinthing mengambil beberapa koin dan melemparkannya ke tanah. Sontak para warga berebut mengambil koin emas itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun