Mohon tunggu...
allysha archelya indah putri
allysha archelya indah putri Mohon Tunggu... -

I am a college student yeah I like J pop,anime and movie I love Indonesia too especially Indonesian culture and Indonesian natural wealth (^_^)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Love Story

29 Oktober 2013   20:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keesokan harinya aku ke sekolah tanpa ada siapapun dirumah, yah cukup bingung sih soalnya aku tidak terbiasa tiba – tiba ditinggal begini, dijalan aku bertemu Sato dan Rini “loh kalian? Rini apa kau sudah sehat?” kataku “mm… aku sudah sehat”

“tapi… kakimu?”

“tidak apa – apa, lagipula ada Sato dia bisa membantuku berjalan” aku terdiam dan melihat mereka berdua “oh begitu ya” lalu Sato bilang “hm… ada apa dengan wajahmu itu Yuri? tidak terlihat ceria seperti biasanya”

“tidak apa – apa aku duluan ya, Sato jaga Rini ya” walaupun dengan berat hati aku tetap berkata seperti itu akupun meninggalkan mereka berdua sungguh rasanya ingin menangis melihat mereka seperti itu, setelah agak jauh dari mereka aku pergi ke suatu tempat disana aku menangis dan menenangkan hatiku aku tidak percaya aku benar – benar jatuh cinta kepada Sato ternyata begitu sakit, belum pernah aku merasakan perasaan seperti ini setelah sudah tenang aku kembali pergi ke sekolah, pelajaran pun dimulai hingga pulang sekolah, selama di sekolah aku tidak bercakap – cakap dengan Sato entah rasanya tidak ada yang ingin dibicarakan atau diobrolkan disaat aku keluar kelas Rini sudah menunggu Sato didepan kelas, itu membuatku kesal aku langsung saja pergi tanpa berpamitan saat menuju lorong sekolah aku bertemu dengan seseorang yang sangat kubenci Indah namanya dia seseorang yang benar – benar tidak aku inginkan dihidupku dialah orang yang merusak keluargaku. “Hai Yuri lama tidak bertemu, apa kabar?” aku hanya menatapnya tajam tanpa menjawabnya “hei kenapa diam?”

“aku tidak ingin berbicara dengan orang sepertimu!”

“hahaha oh ya kabar ayahmu baik – baik saja tidak perlu khawatir, kau tahu kemarin aku dibelikan handphone loh keren lagi”

“lalu? Kau bangga dengan pemberian seperti itu? menjijikkan!”

“ketus sekali kau ini tidak ada ramah – ramahnya!”

“orang sepertimu tidak perlu dikasih hati, lama – lama bakal ngelunjak tahu gak!”

“wah berani sekali! Kalau aku laporkan ayahmu pasti kau dimarahi yak kan?”

“aku tidak perduli! Laporkan saja, cepat atau lambat ayahku akan menyesal telah mengenalmu!”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun