“arigato! Yuri ayo kita pergi” sahut Sato dengan ketus
“e-eh~ Sato?”
“ayo kita pulang sebentar lagi sore, kalo kita pulang larut malam nanti aku dimarahi paman dan bibimu”
“i-iya, ngomong – ngomong Sato apa kamu sakit? Sepertinya kamu jadi diam di taman bunga sakura”
“aku tidak apa – apa”
“Sato bolehkah aku ke toilet sebentar?”
“tentu, tapi jangan lama – lama hari semakin gelap”
“iya aku tahu” Tak lama kemudian saat aku keluar dari toilet ada seorang laki – laki menghampiriku dan menggangguku.
“hei nona cantik, sendirian saja?”
“iya, maaf tapi aku sedang buru – buru”
“hei, kenapa terburu – buru begitu ayo bermain bersamaku” orang itu memegang bokongku akupun menampar laki – laki itu “heh! Jangan macam – macam ya! Atau aku akan panggil polisi, minggir”