“hahaha tidak apa – apa aku sudah terbiasa kok”
“baiklah kalau begitu, hati – hati dijalan ya”
“iya” dijalan aku menangis aku bertanya – Tanya dimana Sato yang selalu ada untukku? dimana sosok Sato yang membuatku tenang saat aku sedih? Besok adalah hari ulang tahunku, apakah dia ingat? Aku sudah memberitahukan ulang tahunku kepadanya dan dia juga begitu, lalu saat aku berjalan ada seorang pria menghampiriku “hai nona kok sendirian?”
“bukan urusanmu!”
“hei jutek amat sih”
“ih apaan sih deket – deket!”
“hei gadis itu gak boleh jutek”
“lepas, biarkan aku lewat”
“lepaskan tanganmu”
“iya, pacarnya ya?”
“cepat pergi!”