“tidak apa – apa aku pulang sendiri”
“tidak nanti kau seperti tadi digangguin lelaki itu”
“baiklah terserah kau saja, maaf merepotkan”
“tidak apa – apa, ternyata kau orangnya ramah ya”
“begitukah?”
“iya”
“hahaha ayo kita pergi aku tidak mau kau kemalaman sampe rumah, nanti kau dimarahin sama ibumu loh”
“enak saja aku ini kan laki – laki jadi tenang saja deh, malah sebaliknya kau yang akan dimarahi ibumu”
“hahaha iya benar juga” lalu kami berjalan menuju rumahku Adit memang pria baik gayanya dan sikapnya juga seperti orang dewasa Sato juga sih tapi Sato sedikit berbeda dari Adit, kurasa Adit orangnya terbuka dan Sato sedikit misterius aku tidak bisa menebak apa yang ada di pikiran Sato dia… benar – benar berbeda, sampai dirumah benar saja aku diomeli Ibuku “Yuri, darimana saja? Jam segini baru pulang!”
“maaf bu tadi…” lalu Adit menjelaskan “tadi Yuri jalan dengan saya tante, soalnya Yuri habis menjenguk temannya yang kecelakaan di rumah sakit ”
“oh begitu, eh Yuri Sato kemana?”