“tapi Sato”
“sudah tidak apa – apa”
“hm… kau tahu Sato”
“apa?”
“kau berbeda”
“hahaha tentu saja aku berbeda” dalam hatiku aku berkata “maksudku kau berbeda dari yang lain aku tertarik padamu” lalu ibu membuyarkan lamunanku “hey Yuri sedang apa kau disitu? Ayo cepat makan”
“eh iya bu” saat makan malam kakak bertanya kepada Sato “Sato apa kau punya pacar?”
“hah? Kenapa bertanya seperti itu?”
“aku hanya ingin tahu saja” lalu aku langsung menyambar “ngomong apasih kak, gak banget deh nanyanya”
“halah kau juga ingin tahu kan Yuri”
“eh.. e e enak saja kalau bicara” lalu keluar kata – kata dari mulut Sato “hm… tidak aku tidak punya” fiuuh dalam hatiku, aku merasa lega “tapi, baru saja aku menemukan orang yang special dalam hidupku” hatiku sakit dan berdebar dengan keras aku merasa agak lesu aku ingin tahu siapa orang itu? aku jadi tidak nafsu makan, aku berdiri dan meninggalkan meja makan “Yuri, kau mau kemana bukankah makananmu belum habis?” Tanya Ibu kepadaku “tidak, aku sedikit merasa lelah jadi aku tidak nafsu makan kalian lanjutkan saja makannya aku mau ke kamar dulu” dengan lunglai aku pergi ke kamarku, tak lama kemudian kakak masuk ke kamarku “hei Yuri! Kau belum tidur kan?”