“hm… boleh” hatiku terpukul dan aku terdiam dan terpaku aku mengerti orang yang special bagi Sato adalah Rini, tidak mungkin seorang Sato langsung menerima ajakan orang lain, tapi kan dia orangnya ramah jadi pasti dia menerimanya, aaaaahhh aku bisa gila dengan keadaan seperti ini!!! “maaf Yuri aku ingin jalan dengan Sato tanpa mengajakmu boleh kan?” aku agak terdiam dan aku bilang “boleh saja, kenapa harus ku larang?” dalam hatiku aku berkata “iya benar, kenapa harus kularang? Apa alasannya? Tapi… mungkin Sato dan Rini juga sama – sama suka jadi biarkanlah mereka” lalu aku berkata “semuanya sudah ya aku mau ke kelas dulu ada yang mau aku kerjakan” Adit bertanya kepadaku “ada yang mau kau kerjakan?”
“iya” lalu Sato bertanya“memang ada tugas lagi Yuri?” “tidak, ada hal yang lupa kutulis yasudah sampai nanti” aku bergegas ke kelas hatiku semakin gelisah dan kacau kepalaku jadi sakit lalu aku pergi ke kantin dan membeli minum, mungkin karena dehidrasi aku merasa sedikit pusing aku sedikit kesal jadi aku mengomel – ngomel sendiri “dasar orang aneh”
“hah? Sato?”
“ada apasih kau itu mengomel sendiri?”
“sejak kapan kau disini?”
“dari tadi aku bersamamu kok”
“jadi kau mendengar apa yang aku katakan?”
“hm tidak soalnya kamu berbicara tidak begitu jelas tadi?” dalam hati aku berkata hah syukurlah “Sato tapi bukannya tadi kau bersama Rini?” “iya sih memang, tadi Rini meninggalkanku jadi aku mengikutimu saja”
“oh begitu” pulang sekolah aku dan Sato pulang bersama – sama “Yuri kau terlihat agak aneh hari ini”
“hm… benarkah, maaf kalau sikapku membuatmu tidak nyaman, oh ya nanti kau jadi pergi nonton sama Rini?”
“ya kupikir begitu”