“sudah – sudah tu taxi tante udah dateng” lalu dengan santai Ibu melenggang menuju taxi tersebut, dan mau tidak mau Adit menemaniku di rumah deh “masuk dit diluar dingin”
“maaf ya mengganggu”
“tidak apa – apa” Adit pun masuk kedalam rumah aku mempersilahkannya duduk, karena takut bosan aku mengajaknya ke ruang TV biar tidak sepi “duduk dit, kamu udah makan?”
“belum sih”
“aku buatkan makanan ya”
“eh tidak usah, lagian aku belum laper hehehe”
“yeee, nanti sakit loh”
“tenang saja aku kebal kok”
“hahaha iya, iya” lalu aku memberikannya minum dan sedikit cemilan “apa kau hanya tinggal dengan ibumu Yuri?” “tidak, aku tinggal bersama kakak, dan Sato”
“Sato? Kok bisa?”
“iya ceritanya orang tua Sato itu teman ayahku, saat liburan aku pergi ke Jepang terus tak sengaja aku bertemu Sato, lalu kami jadi akrab, nah saat liburan usai tiba – tiba Sato pindah ke Indonesia” “oh begitu, sepertinya kalian benar – benar akrab ya”