Mohon tunggu...
13_Fandi Achmad Fahrezi
13_Fandi Achmad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tulisan tulisan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi

4 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maafkan aku Bu, sungguh maafkanlah aku.

Fitri Tak Berarti

Kala si biru dibombandir habis-habisan

Kala manusia saling mendesak dalam lintasan

Sorak-sorai bergembira memenuhi sudut kota

Masih adakah maaf itu meskipun telah dibombandir pilu?

Akankah maaf itu meredam hasrat yang bergemuruh?

Mungkinkah kemenangan itu menjadi semu?

Dimanakah letak kemurnian itu? Ketika ruang melembab dan lumut terus saja berkembang.

Tak Istimewa

Di sinilah aku, di apit romansa picisan dengan aroma kuah pop mie yang menari-nari diantara indra pencium.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun