Mohon tunggu...
13_Fandi Achmad Fahrezi
13_Fandi Achmad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tulisan tulisan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi

4 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Iya, mereka ingin meraup pundi-pundi rupiah dengan cara yang berbeda. Lantas, mana yang usaha dan mana yang diperkosa habis-habisan?

Sorot Mata

Matamu tak pernah melelahkanku... Binar-binar bahagia yang disertai sungging senyum selalu menjadi cahaya pada hutan belantara

Sayu matamu membuatku berduyun-duyun merangkul pelik dalam malam yang berjelaga

Tiap Isak memantik semangat dan tiap gejolak membakar habis kepayahan.

Terimalah penghargaan ini, matamu charger dengan fast charging kualitas tinggi!

Siapa?

Selihai apapun bersilat lidah akan terlilit jua.

Semahir apapun menyusun, cela tetaplah ada.

Singgah dari penjara satu ke penjara lainya.

Kendatipun demikian, kebenaran muskil dijerat selamanya, kemurnian takkan cacat meskipun dicela sedemikian rupa.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun