Mohon tunggu...
13_Fandi Achmad Fahrezi
13_Fandi Achmad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tulisan tulisan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi

4 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semuanya tampak indah.. maksudku kau dan rambutmu yang tak ingin mengering itu, bulu mata yang manja melentik, binar-binar mata yang menyipit serta gelak tawamu yang menggelegar membuat waktu enggan berputar.

Tak hanya sampai disitu, kita sama-sama keras... Menantang langit dengan mendongakkan kepala dan mengadu netra dengan nabastala... Menantang gemuruh dengan lantangnya suara kita... Menantang sakit dengan acuhnya sikap kita.

Kisah picisan namun membawa kepingan kesan.

Selamat Ulang Tahun Rayhan Arini Pertiwi

Kala sepuluh hari yang di nanti-nanti

Kala Seribu malaikat yang turun ke bumi

Telah memperingati hari kelahiran putri bumi Pertiwi

Dua puluh tiga tahun menapaki bumi 

Telah terlewati Retorika meja makan yang begitu bising sampai menusuk hati

Kicau burung yang minta diberi makan pembuktian telah dibuat kenyang 

Berderai-derai dan berdarah-darah bukanlah sinonim dari menyerah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun