Mohon tunggu...
13_Fandi Achmad Fahrezi
13_Fandi Achmad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tulisan tulisan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Puisi

4 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:24 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak Mengapa Berbeda

Tubuh yang terjerat oleh serangkaian kegiatan yang masih tabu manfaatnya

 Pikiran yang disandera oleh hasrat memenangkan mata manusia

 Kicau burung gagak yg dengan nyamanya bersarang di dalam gendang telinga.

Si Budi kecil begitu terperangah dengan semua ini... Ingar-bingar dunia yang makin muskil terjaring. Namun, semua itu tiba-tiba meleleh berkat dekapan hangat darinya.

Dekapan yang tak hanya mampu melelahkan melainkan juga mampu mengundang derasnya air dari kelopak mata yang hitam. 

Sembari di dekapnya hangat, ia membisikkan dengan begitu lembut tepat di bawah daun telinganya: " You're an unique human being and then you deserve it."

Antartikaku

Ribuan kata yang telah di puitisasi masih belum mampu menyampaikan jutaan indahmu

Ratusan lagu yang telah tercipta tak pernah cukup untuk melukiskan betapa mulianya dirimu. 

Tak mau dan juga butuh lagu dan puisi itu... Hanya mau kamu

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun