Mohon tunggu...
13_Fandi Achmad Fahrezi
13_Fandi Achmad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tulisan tulisan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antalogi Puisi

4 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 4 Juli 2024   22:07 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gesek tangan yang mahir beretorika

Menghamba pada pena tertikam seketika

Menghamba pada hamba luluhlantak tak karuan

Terbesit tanya sederhana; Quovadis anak bangsa?"

Air mata yang menghitam, darinya coretan serapah terlukis.

Terlukis sebuah daun yang telah gugur namun enggan tertiup, dasar bebal!

Terlukis seorang yang mengaku pejuang tetapi menikam, dasar bajingan!

Terlukis sebuah tong sampah di samping gerobak sampah, dasar rendahan!

Hai kalbu, telah runtuh kerajaanmu.

Hai tarkavada, jayalah dirimu!

Tolong!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun