Yang pasti.....entah...berapa lembar tisu basah dan kering yang disodorkan Freya ke papanya....serta entah sudah berapa pasang sarung tangan yang sudah kubuang ke tas kresek yang akhirnya berada di samping terus sejak kelahiran bayi yang ke-2.
I simply did not want to see blood all over the floor.
Kini, kesadaran kami berempat teruji.
Dengan dua kejadian berdarah-darah yang terjadi right in front of our eyes....kami seakan menjadi siap untuk menghadapi kelahiran berikutnya.
Ya, Mama meraba-raba dan tahu bahwa perutnya Jesslyn masih besar dan itu berarti...masih ada bayi kucing di dalamnya.
Kali ini....kain kaos ...sepertinya dasternya Mama....dipakai untuk persiapan kelahiran yang ke-4.
Sembari menunggu kelahiran bayi yang ke-4 itulah..kog yao...mama sempat-sempatnya mencari info bagaimana cara memotong tali pusar dengan steril.
Ya....katanya harus pakai benang floss alias dental floss...duh..boro-boro. Pake saja nggak pernah.
Akhirnya...pakai benang-benang biasa sajalah.
Titik.
"Freya, tolong rebuskan air!" pinta mamanya. Dia perlu menyeterilkan benang dahulu dengan air panas.Â