Akhirnya, kugali tanah dengan gunting taman dengan pencahayaan dari senter hape yang dipegang Freya yang kuyakin masih tak yakin dengan apa yang dia lihat dan sedang lakukan.
Bahkan, mungkin dia pun saat itu tak menyadari bahwa....dia membantu Papanya menguburkan anak kucing yang sudah mati. Kapan anak kucing itu hidup saja dia tak sempat tahu, tiba-tiba dia sudah menerima kenyataan bahwa anak kucing yang dia tunggu-tunggu telah mati dan kini berada di tangan Papanya untuk dikuburkan.
Hening.
Tanpa pikir panjang, pelan-pelan kuletakkan anak kucing yang sudah membiru tak bernyawa tadi ke dalam tanah.
Kucoba pastikan arahnya pun membujur selatan-utara. Sempat-sempatnya saya mikir begitu pula.
Langsung kukembalikan gundukan tanah di sekitarnya untuk menutupnya rapat. Batu-batu putih di taman pun kuambil beberapa buah untuk menandainya.
Selesai.
Hening.
Saya merasa lega karena telah melakukan.....sesuatu yang kurasa......adalah hal yang benar.
Not so fast.
Ketika kukembali masuk ke rumah, Eyra dan mamanya duduk di samping Jesslyn.