Mohon tunggu...
suray an
suray an Mohon Tunggu... Guru - A Daddy of Two

Currently residing in Jogja. Loves traveling, watching movies, listening to music. Carpe Diem: a motivation to enjoy even trivialities in life.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Aku Nggak Mau Punya Anak!" Kata Anakku yang Masih SD

18 Mei 2020   17:15 Diperbarui: 20 Juni 2020   11:34 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masih tak mau atau tak tahu apakah perlu menyentuhnya atau bagaimana.

Simply did not know what to do. 

 Yang pasti adalah ceceran darah ada lagi di mana-mana.

Kusaut gulungan tisu dan langsung kubersihkan.
Kuminta Freya untuk mengambilkan tisu basah beberapa lembar dari tempatnya karena sarung tanganku penuh darah.

Freya pun satu-satu mengulurkan tisu basah dan saya satu-satu langsung menghilangkan tetesan-tetesan darah di lantai.

Ya, saya tak tahu apa yang harus dilakukan.

Yang pasti, dengan membersihkan atau menghilangkan darah-darah itu.....diri ini merasa lega.

At least....mata ini tidak shocked memandangi tumpahan darah di lantai berubin putih di rumah.

Mama tetap sibuk menghangatkan si anak ke-2 sembari mencoba membersihkan darah di tali pusar yang masih nyantol dengan plasentanya(?)

Eyra pelan-pelan membantunya, kali ini siap dengan sarung tangan plastiknya.

Freya dan Papanya sibuk membersihkan lantai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun