Hmmm....one thing for sure, it'll go down into our family's history.Â
Sungguh panjang ceritanya, tapi karena saya juga ingin merekam ini sebagai sejarah, saya akan bercerita dengan panjang dan saya mulai dari pukul 10 pm sehari sebelumnya dulu.
In short, it has something to do with our cat, Jesslyn! ...err, how come?
Baiklah, the story goes like this:
16 Mei
10.00 pm: Entah mengapa saya main tebak-tebakan dengan Eyra tentang kemungkinan di manakah si Jesslyn (kucing kami yang lagi hamil) akan melahirkan anaknya. Apakah di pojok dekat lemari baju di kamar depan ataukah di bawah tempat tidurku (kamar belakang). Tentu saja hal itu mengingat kedua tempat itu sering ditengoki oleh si Jesslyn yang memang beberapa hari terakhir ini niat & giat mencari tempat nyaman untuk melahirkan.
17 Mei
01.00 am: Not sure why I was not sleepy at all. Biasanya sudah pulas agar bisa bangun untuk sahur. Entah mengapa hari ini, saya tak tidur. Remote TV masih di tangan. Kulihat Mamanya anak-anak juga lagi sibuk di dapur bikin sayur asem untuk sahur. Sementara, kulihat Eyra dan Freya sudah di kamar tidur....pastiya sudah di alam mimpi.
Around 02.00 am: Mama tiba-tiba melihat bahwa Jesslyn sudah mojok di dekat lemari baju kamar depan....yang ternyata dia pilih (apalagi kalau bukan) untuk melahirkan. Tentu saja karena Mama melihat Jesslyn terengah-engah nafasnya dengan perut yang berkembang kempis saat itu.
Yup, sontak...kami berdua mulai deg-degan...karena Jesslyn sedang terengah-engah sedemikian rupa seperti tak tahan menahan sakit. Ingin rasanya kuraih hape untuk kuabadikan moment itu...tapi nggak tega. Kog sempat-sempatya, pikir saya. Karena kami berdua tahu, biasanya kucing yang melahirkan pasti tak ingin diganggu.
Jesslyn pasti ingin privacy! Titik. Itu yang ada dalam benak kami berdua.