No one was really paying attention to Jesslyn.
Suara kucing pertama (yang hidup) pun terdengar.
Lega that It (kami belum tahu she or he) is alive.Â
Yang pasti, bulunya putih hampir 70 persen.
Oh, we got a baby cat!!
 Namun, kelegaan itu pun buyar...ketika tiba-tiba Jesslyn terlihat terengah-engah lagi dan perutnya kembang kempis...exactly like what happened earlier saat dia mau melahirkan.Â
 Kali ini, mama langsung mengambil baju kedua. Entah baju siapa. Yang pasti yang masih kering kita comot dan pakai sebagai alas Jesslyn karena kalau tidak dialasi.....darah akan ke mana-mana. Terus terang, tak mau diri ini melihat darah di mana-mana lagi.
Seakan kita sudah siap, walaupun tidak sama sekali, kami pun berancang-ancang menyambut kelahiran bayinya Jesslyn yang ke-3.
Just when we were about to ready ourselves.....
Terdengarlah suara lantang yang melengking parau.
Ya, teriakan "Sahurrrrr.....Sahurrrr..........dari loudspeaker di masjid!"Â