"Kalau begitu, mudah saja Suster, ada
perbedaannya juga ada persamaanya, setuju!"
"Tidak!" sergah Maria dengan tertawa.
Canda-tawa antara Watik dan Maria,
akhirnya hilang di tengah bisingnya teman-temannya yang mulai meramaikan
ruangan kelas.
************************
Sesudah kuliah usai, Watik dan Maria
menuju taman depan perpustakaan.
"Gimana,
Tik!" tanya Maria sesudah mereka memilih tempat yang paling nyaman, tempat
duduk di bawah pohon kelengkeng [Mungkin
sambil nunggu: siapa tahu ada buah kelengkeng matang yang jatuh!].
"Ya, masalah ini sudah lama, Suster! Hampir setengah tahun!"
Maria menatap Watik dengan simpatik dan
siap mendengarkan.
"Memang, sengaja saya tidak ceritera dari
dulu pada Suster, karena pikir saya, masalah ini tidak akan berlarut-larut
begini."
"Masalah
apa sih?" tanya Maria masih penasaran.
"Persahabatan," jawab Watik singkat.