"Pagi-pagi sudah punya masalah, masalah
apa lagi? Tidak biasanya... masalah pacar ya?" goda Maria sambil tertawa dan
menutup bacaannya.
"Ah, Suster! Bukan itu. Tapi ini serius!
Mau bantu kan Suster?" Watik menatap Maria dengan penuh harap.
"Ya, masalah apa dulu? Saya belum tahu.."
jawab Maria sambil menatap tajam Watik dan tersenyum.
"Nanti ajalah, Suster. Di taman dekat perpustakaan ya.. Suster tidak sibuk kan?"
"Boleh. Kebetulan.. hari ini hanya dua jam kan?' kata Maria.
"Terimakasih, Suster! Justeru karena
hanya dua jam, maka saya manfaatkan itu!" sambung Watik.
"Hm.. kamu licik, Tik!" kata Maria yang
sebelumnya tertawa.
"Ini bukan licik, Suster! Tapi cerdik!"
sahut Watik tidak mau kalah.
"Licik dan cerdik ada bedanya tidak,
Tik?"
"Jelas ada dong. Kalau licik pasti
cerdik. Tapi kalau cerdik belum tentu licik," jawab Watik cepat.
"Menurut saya tidak ada bedanya, karena
kedua-dua sama-sama memanfaatkan peluang!" jawab Maria juga asal ketemu.