Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

'Sesungguhnya oranq yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan sorqa baginya, dan tempatnya ia(ah neraka, tidaklah ada bagi orang-oranq zalim itu seorang penolong pun." (Q.S. al-Maidah 5:72)

Tanya

Bukankah Hamran Ambrie ketika ditanya oleh Prof. H.M.Rasyidi, apakah Trinitas diajarkan Yesus, menjawab Ya, dengan mengutip Matius 28:19? "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" . (Matius 28:19)

Jawab

Ayat yang dikutip Hamran Ambrie diatas adalah ayat palsu. Sebenarnya, Injil Matius pasal 28 berakhir pada ayat 15, sedangkan lima ayat berikutnya, Matius 28:16-20, adalah ayat-ayat yang baru ditambahkan oleh gereja kemudian. Mereka yang dikaruniai akal sehat dan membaca pasal 28 ini dengan cermat akan segera mendeteksi bahwa injil Matius 28:15 merupakan penutup Injil Matius.

"Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan cerita ini tersiar diantara orang Yahudi sampai saat ini". (Matius 28:15)

Perhatikan kata-kata yang tercetak tebal di atas, "cerita ini tersiar sampai saat ini" menunjukkan bahwa peristiwanya sudah lama berlaku. Ini memperlihatkan bahwa Injil ini sudah lama selesai ditulis. Cerita ini sudah menjadi cerita rakyat yang terus dipupuk selama puluhan tahun, baru kemudian ayat 16-20 ditambahkan.

Namun karena Gereja ingin menambahkan doktrin keimanan mereka dalam Injil, sehingga tanpa malu-malu mereka menambahkan ayat-ayat palsu tersebut, walaupun akhirnya janggal di kuping yang mendengarnya.

Mengenai ayat-ayat palsu yang baru ditambahkan oleh Gereja ini, perlihatkanlah pernyataan para pakar Alkitab dan sejarah Kristen seperti Hugh J. Schonfield, nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959, dalam bukunya The Original New Testament, hal 124:

"This (Matthew 28:15) would appear to be the end of the Gospel (of Matthew). What follows (Matthew 28:16-20) from the nature of what is said, would the be a latter addition"

(Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang baru ditambahkan kemudian. )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun