Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Well, pertama-tama, paling tidak empat injil ASLI, seperti yang diimani Gereja, menunjukkan bahwa para rasul mengajarkan doktrin Trinitas. Bukti-bukti ajaran Trinitas di empat injil asli bisa dilihat di kutipan Catholic Encyclopedia: The Blessed Trinity. Matius, penulis Injil Matius adalah rasul Yesus . Markus, penulis Injil Markus, adalah semacam sekretaris dan murid dari Rasul Petrus sendiri . Lukas, penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul, adalah murid Paulus yang adalah seorang dokter medis (Kol 4:14). Yohanes, penulis Injil Yohanes adalah rasul Yesus sendiri. Jadi paling tidak 2 rasul Yesus (Matius dan Yohanes) plus dua pengikut Rasul Yesus yang menulis keempat injil, mengajarkan ajaran Trinitas. Yang paling gamblang adalah dari Rasul Thomas sendiri yang langsung meyebut Yesus Allah (Yoh 20:28)

Kedua, selain empat injil ASLI ada banyak sekali injil-injil palsu. Injil-injil palsu tersebut biasanya dibuat oleh para bidat untuk membenarkan bidat mereka. Tapi kadang-kadang banyak juga umat Kristen yang Katolik membuat injil palsu. Mengapa? Agar ketika serdadu Romawi atau Yahudi memerintahkan mereka untuk menyerahkan Kitab Suci, mereka bisa menyerahkan injil-injil palsu tersebut dan bukannya yang asli.

Beberapa injil palsu yang bisa ditemui di NewAdvent.org, -  ada di bagian "Apocrypha." Disitu ada enam injil yang tidak termasuk kanon Kitab Suci (tidak diakui Gereja karena ditulis para bidat atau tidak apostolik): Gospel of Peter (c. 190) yang dibuat para bidat Docetist, Gospel of Thomas (c. 200) yang dibuat para bidat Gnostik, Gospel of Nicodemus (c. 150-400), Gospel of Pseudo-Matthew (c. 400), arabic Gospel of the Infancy of the Saviour (c. 600) dan terakhir Gospel of the Nativity of Mary (tahun tidak diketahui)

Nah, benarkah argumen Moslem bahwa dari ratusan injil (asli atau palsu) tidak ada yang mengatakan bahwa Yesus itu Tuhan yang harus disembah? Setelah aku selidiki dari enam injil non-kanonik diatas paling tidak ada SATU injil dibawah tahu 400-an yang jelas-jelas menyatakan bahwa Yesus adalah Allah, satu-satunya yang patut disembah (yang lainnya sebenarnya secara implisit juga menyatakan seperti itu dengan penggunaan gelar "Anak Allah" atas Yesus, tapi karena nanti si Moslem cerewet, dan karena satu saja sudah cukup untuk menyanggah klaim Moslem, maka aku tidak akan menyebut yang lainnya):

Gospel of Thomas (c. 200)
Bab 8. Bagaimana Yesus menyembahkan kaki seorang bocah laki-laki. Dan beberapa hari sesudahnya, seorang bocah laki-laki di desa tersebut sedang memecah kayu, dan [dia tidak sengaja] mengenai kakinya. Dan banyak kerumunan pergi ke dia, dan Yesus pergi bersama mereka. Dan dia menyentuh kaki yang terluka, dan dengan segara kaki itu menjadi utuh. Dan Yesus berkata kepadanya: Bangun, dan pecahlah kayu tersebut, dan ingatlah aku. dan ketika kerumunan itu melihat keajiaban yang dilakukan olehya, mereka meng-adorasi Yesus (catatan: "adorasi" adalah pemujaan yang hanya diperuntukkan bagi ilah), dan berkata: Memang kami benar-benar yakin bahwa engkaulah Allah.

Nah, dari injil yang tidak kanonik pun ternyata bisa dibuktikan betapa salahnya klaim si Moslem bahwa tidak ada injil yang menyatakan bahwa Yesus itu Tuhan.

15. Apakah Pseudo Clementine sumber yang dapat dipercaya akan ajaran Kristus?

MenyingkapKabut :

Sejarah memperlihatkan bahwa ajaran tentang Trinitas mulai berkembang setelah Paulus mengawinkan ajaran Yahudi dengan ajaran penyembah berhala, agar cocok dan dianut oleh penyembah berhala di bangsa-bangsa selain Israel.

DeusVult :

Sejarah yang mana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun