Philo dari Alexandria memperkenalkan ide Logos dari Tuhan tanpa iktikad mempersamakan Logos dengan Tuhan, jauh sebelum penulisan Injil Yohanes.
"Pada mulanya adalah Logos (Firman), Logos (Firman) itu bersama dengan Tuhan dan Logos (Firman) itu berasal dari Tuhan".
Dalam hymne Platonis (Yohanes 1:1-14) yang diperkenalkan oleh Philo ini, Logos bukan Tuhan, tetapi lebih tepat disebut "firman Tuhan". Penyalin Injil Yohanes kemudian memetik hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes. Tidak hanya sampai disini. Penyalin kemudian merubah anak kalimat:
"Dan Logos itu berasal dari Tuhan" menjadi "Dan Logos itu adalah Tuhan".
Pencaplokan ajaran Platonis ini oleh penyalin Injil Yohanes dijelaskan oleh Santo Augustinus dalam bukunya The Confession of Saint Augustine di bawah sub judul : Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala.
"...Book of the Platonists that had been translated out of Greek into Latin. In them 1 read, not indeed in these words but much the same thought, enforced by many varied argumenents that: In the beginning was the word, and the word was with God. All things ware made by him, and without him nothing was made"
(...Buku filsafat Platonis yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya baca, walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya mirip, didukung dengan berbagai argumen bahwa : Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama dengan Tuhan dan Firman itu adalah (dari) Tuhan. la (firman) pada mulanya bersama dengan Tuhan. Segala sesuatu dijadiakan oleh dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang di jadikan).
Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, 1970 hal 203, memberikan alasan yang memperkuat pendapat bahwa Yohanes 1:1-18 bukan merupakan bagian dari Injil Yohanes, tetapi merupakan karya lepas yang baru dimasukkan sebagai pembuka Injil Yohanes oleh penyalin:
John 1:1-18; "The prologue is a hymn, formally poetic in style - perhaps originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the gospel"
(Yohanes 1:1-18; Pembukaan ini merupakan hymne, berbentuk syair - mungkin berasal dari karya bebas, yang hanya belakanqan baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai intro (pembuka) dari Injil).
Kesengajaan Gereja untuk mempersamakan Logos dengan Tuhan diperlihatakan oleh Athanasius dalam bukunya "The Incarnation of the Word" yang ditulis pada tahun 318M hal.4, dengan mengatakan: