Perhatikan kata-kata yang tercetak tebal di atas, "cerita ini tersiar sampai saat ini" menunjukkan bahwa peristiwanya sudah lama berlaku. Ini memperlihatkan bahwa Injil ini sudah lama selesai ditulis. Cerita ini sudah menjadi cerita rakyat yang terus dipupuk selama puluhan tahun, baru kemudian ayat 16-20 ditambahkan.
Namun karena Gereja ingin menambahkan doktrin keimanan mereka dalam Injil, sehingga tanpa malu-malu mereka menambahkan ayat-ayat palsu tersebut, walaupun akhirnya janggal di kuping yang mendengarnya.
DeusVult :
Aku sama sekali gak tahu siapa itu Hamran Ambrie.
But anyway,
Argumentasi ini pernah di-post oleh member Moslem lain di forum ini. Aku juga sudah jawab. Agak lupa aku dimana tampatnya.
Frase "cerita ini tersiar sampai saat ini" ditulis karena memang penulisan injil Matius tersebut dilakukan SETELAH kebangkitan Kristus (menurut Catholic Encyclopedia: Gospel of St. Matthew - tulisan dari Bapa Gereja Awal menunjukkan bahwa Injil Matius dikarang pada 40-45 masehi). Karena itu tentunya wajar saja penggunaan frase "cerita ini tersiar sampai saat ini."
Namun argumen si moslem tersebut ingin membuat seakan-akan penulisan injil Matius terjadi JAAAUUUUHHH setelah peristiwa kebangkitan. Dari sini moslem ingin agar orang berkesimpulan bahwa karena lamanya waktu yang berlalu sejak peristiwa kebangkitan dan penulisan Injil Matius, maka sangat dimungkinkan terjadi tambahan-tamabahan yang tidak otentik. Kesimpulan seperti itu sangat gegabah.
Pertama-tama, kalaupun injil Matius ditulis SATU HARI setelah kebangkitan Yesus maka frase "cerita ini tersiar sampai saat ini" tentunya sah-sah saja. Kedua, sekalipun Injil Matius ditulis pada tahun 2000 apakah ini berarti argumen si moslem bahwa Mat 28:16-20 adalah karangan menjadi benar? Tentu tidak. Penulisan pada saat sekarang akan suatu peristiwa yang sudah terjadi puluhan atau bahkan ribuan tahun yang lalu tidak harus secara apriori dianggap sebagai isapan jempol. Sebagai misal, Jenderal Sun Tzu sudah mati ratusan tahun yang lalu, lalu apakah tulisan mengenai Sun Tzu dan strategi perangnya yang dipublikasikan baru-baru ini langsung bisa kita anggap sebagai satu karya tulis yang sama sekali tidak benar karena dibuat ratusan tahun setelah orangnya meninggal? Tentu tidak.
Singkatnya, kebenaran dan juga kepalsuan suatu tulisan (atau ayat) tidak dapat dibuktikan hanya dengan berargumen bahwa tulisan tersebut dibuat jauh setelah peristiwanya sendiri terjadi.
13.a. Moslem mengutip pemenang nobel Hugh. J. Schonfield.