Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebuah aturan yang sia-sia, tentunya, dan suatu aturan yang secara psikologi keliru. Ingat bahwa para pelajar Jesus Seminar harus berpatokan: bahwa Injil ditulis jauh-jauh hari, didasarkan atas ingatan yang bisa keliru, dan dibumbui oleh umat Kristen yang terlalu saleh. Jika kita menyetujui semua itu maka kita akan berkesimpulan bahwa Injil-injil tidak reliabel dan hampir tidak memberitahukan kita apapun yang bisa kita label sebagai fakta.

Jadi kenapa aturan sia-sia mereka ini keliru? Karena manusia tidak berlaku seperti itu. Manusia TIDAK mendengar firman-firman sang Putra Allah dan TIDAK menuliskan satupun darinya bagi generasi berikutnya...

Adalah suatu keanehan sifat manusia bila beberapa saat waktu Yesus berbicara tidak ada seorangpun yang mencatat satupun perkataan Yesus ketika kata-kata tersebut masih segar di ingatan. Perhatikan juga bagaimana para pengikut guru-guru [spiritual] modern mencatat setiap perkataan paling sederhana yang dikatakan mereka; tentunya kita tidak begitu terkejut akan tindakan mencatat mereka, jadi kenapa kita tidak meyakini bahwa murid-murid Yesus tidak berlaku seperti itu?

Ketika diminta untuk memberi contoh perkataan Yesus yang pasti tidak benar-benar diucapkan Yesus, Robert Funk berkata, "satu yang kita semua setuju adalah perintah besar yang kita temukan di akhir injil Matius, dimana Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk pergi dan mentobatkan dunia. Kami hampir pasti bahwa Yesus tidak mengorganisasikan sebuah institusi; Dia tidak punya rencana akan suat misi dunia."

Hal paling ramah yang bisa dikatakan [atas ucapan tersebut] adalah bahwa [ucapan tersebut] hanyalah sebuah prasangka. Lihat saja cara berpikirnya: Kita tahu bahwa Yesus tidak mendirikan Gereja, dan kita tahu bahwa Dia tidak tertarik supaya semua orang menjadi Kristen, jadi Dia tidak mungkin mengatakan apa yang dituliskan Matius.

Funk berkata bahwa selama di universitas dia menyadari "bahwa hal-hal yang aku pelajari dari gerejaku tidaklah benar.... Aku membutuhkan beberapa tahun untuk pulih dari kejutan keras tersebut, dan aku memutuskan untuk mengabdikan hidupku untuk membantu yang lain untuk melaluinya secara sama." Sungguh baik sekali dia-dan sungguh baik sekali bagi Jesus Seminar untuk meletakkan kepada umat Kristen tak bersalah keraguan-keraguan, kebingungan-kebingungan dan fantasi-fantasi mereka.

14. Adakah Injil (palsu atau asli) yang ditulis sebelum abad ke IV awal yang mengatakan bahwa Yesus adalah Allah?

MenyingkapKabut :

Meskipun seandainya ayat tersebut diucapkan Yesus, belum dapat dianggap sebagai rumusan Trinitas, sebab ayat ini hanya menyebut tiga oknum, dan tidak pernah mengatakan bahwa yang tiga tersebut adalah satu.

DeusVult:

ntuk bukti-bukti ajaran Trinitas dimana ada tiga pribadi dalam Allah yang satu silahkan melihat ke kutipan-kutipan dari entry-entry Catholic Encyclopedia yang sudah diterjemahkan diatas. Untuk yang lebih spesifik akan ajaran yang Trinitas dari Mat 28:20 berikut aku copy/paste dari kutipan entry The Blessed Trinity dari Catholic Encyclopedia. -  Agar tidak scroll-up and down, ini aku kutip lagi bagian yang relevan:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun