Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Buku The Paqanism in Our Christianity yang dikutip oleh M.A.C Cave menjelaskan :

"The early Christians, however, did not at first think of applinq the (Trinity) idea to their own faith. They paid their devotions to God the Father and to Jesus Christ, the Son of God, and they recognizes the....Holy Spirit; but there was no thought of this three being an actual Trinity, co-equal, and united in one".

(Umat Kristiani dulu, pada kenyataannya, tidak pernah berfikir untuk menganut paham Trinitas. Perhatian mereka tercurah pada (hubungan) Tuhan Bapa dan Yesus Kristus, Anak Tuhan, dan mereka mengenal.... Roh Kudus, tetapi tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa ketiganya bersatu dan setara dalam Trinitas).

Tanya

Kapan S.K. untuk menyembah Roh Kudus di tetapkan?

Jawab

Pada Konsili di Konstantinople yang didelenggarakan dari bulan Mei s/d Juli 381M. Konsili ini dapat dikatakan Konsili para pemimpin Capadocian yang mendukung Trinitas. Gregory dari Nazianzus (329-389M), yang merupakan tokoh Capadocian memperkenalkan formula Trinitas dalam bukunya "Five Theological Oration", hal. 39:

".... Godhead is one in three and the three are one.... "

(Kesatuan Tuhan itu adalah satu dalam tiga dan ketiganya adalah satu)

Dia memainkan peranan penting dalam menggolkan ajaran Trinitas dalam konsili. Kaisar Theodorius yang merupakan pendukung Ketuhanan Yesus ingin sekaligus menghabisi paham Tauhid Arius. Dalam konsili inilah untuk pertama kali dinyatakan bahwa Roh Kudus harus disembah.

"And in the Holy Spirit, the Lord and life giver, who proceeds from the Father. Toqether with the Father and the son he is worshipped and glorified".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun