Sejak saat itu, tanpaku, perpindahan ilmu pengetahuan dari satu pikiran ke pikiran lainnya tak akan terjadi. Kalian tak akan pernah menjadi manusia yang kalian sebut terpelajar. Dan kalian akan buta terhadap dunia.
Akulah yang membuka wawasan kalian. Akulah yang memungkinkan semua peradaban itu. Semua itu terjadi melalui perantaraanku.
Oleh karenanya, aku adalah mata rantai mutlak dalam keberadaan kalian.
Bah, lambaikan tangan kalian pada gedung-gedung pencakar langit, kemajuan rekayasa mesin dan ilmu kedokteran, serta kesusasteraan yang menggugah jiwa. Itu baru sekelumit. Dan daftarnya masih panjang.
Seperti yang kubilang, kuatkan peganganmu.
Tapi apa lancung?
Kau seolah tak bersyukur atas karunia besar ini. Tidak tahu terima kasih. Sungguh sifat yang memuakkan. Tanyalah diri kalian sendiri, dan jawab dengan jujur dan penuh keinsafan.
Sudahkah kau merasa bangga akan diriku? Bahasa Indonesiamu ini?
Sudahkah tabiat menjijikkan, rasa rendah diri dalam menuturkanku, engkau lenyapkan dari pikiranmu?
Apakah aku sebegitu menjijikkannya bagimu, kuno dan ketinggalan zaman?
Terima kasihku bagi kalian yang menjawab bahwa kalian bangga padaku dan aku tidak kuno, bahkan aku keren!