Baiklah. Selanjutnya.
Mengapa itu aku? Â Itu karena tata bahasaku, susunan kalimatku yang paripurna, tapi tetap sederhana dan kuat sebagai penyampai makna. Namun, di saat bersamaan aku luwes bin lentur. Tak banyak aturan tambahan yang aneh atau pengecualian, sehingga aku lebih baku, Â lebih berpola, lebih teratur. Itu semua adalah kunci kemudahan dalam mempelajari sebuah bahasa dalam waktu yang singkat. Dan itu sepadan dengan apa yang kau dapatkan.
Kau tinggal menghapal kata-kata dasarku.
Dan biarkan unsur ajaibku yang menangani selebihnya: imbuhan.
Kau ingat saat kubilang, "aku tidaklah lemah, bahkan sebaliknya."?
(Jika kau teliti, sebenarnya aku tak pernah berkata begitu, tapi kalimat yang senada dengan itu. Haha.)
Inilah dia. Aku kuat, kokoh dan cermat serta rinci dalam menyampaikan makna hingga nuansa terhalusnya sekali pun. Dengan perpaduan imbuhanku, baik awalan, akhiran atau pun sisipan, aku bisa menciptakan makna baru yang bisa jadi jauh berbeda dengan kata dasarku.
Dengan imbuhanku, aku memberikan kebebasan berdaya cipta untuk kau jelajahi. Hanya khayalanmu sendirilah batasnya. Kau bisa meniupkan napas baru dalam sebuah bentukan kata yang pada mulanya terdengar asing.
Seperti yang pernah kuutarakan sebelumnya, kata dasar "hitung" bisa menjadi pengganti kata "komputer" jika kalian mau dan sepakat, jika ia disulap menjadi "pemerhitung".
Kau mengerti maksudku?
Kosakata baru dapat tercipta dengan olahan berdaya cipta ini.