Mohon tunggu...
Chris Ryan
Chris Ryan Mohon Tunggu... Dokter - Hanya seorang pencinta bahasa Indonesia

Hanya seorang pencinta bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sebuah Curahan Hati, "Ya, ini aku..."

26 Maret 2019   01:20 Diperbarui: 3 Mei 2020   16:21 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok aku makan.

Kata "makan" tak berubah.

Bandingkan dengan bahasa Inggris yang mengubah-ubah kata kerjanya berdasarkan waktu. Belum lagi perubahan karena pelaku tunggal atau pun jamak. Kukira tak perlulah kujelaskan, karena aku yakin pelajaran bahasa Inggrismu di bangku sekolah dulu masih membekas di benakmu.

Lanjut. Atau pun perubahan bentukan kalimat karena anggapan bahwa benda memiliki jenis kelamin, dan imbasnya kalimat penyusunnya harus berubah karena jenis kelamin benda itu.

Aneh? Hmm, aku tak pernah bilang begitu, ya.

Bahasa yang seperti itu misalnya bahasa Jerman dan Prancis.

Nah, sekarang kau paham, kan, betapa mudahnya aku?

Intinya, tata bahasaku mudah dipelajari, tidaklah sesulit bahasa-bahasa lain karena aku cenderung sederhana dan langsung pada intinya, tanpa embel-embel lain yang memberatkan dan tak perlu. Jika ada jalan yang lurus menuju suatu tempat, kenapa harus tempuh jalan yang berkelok-kelok? Paham maksudku? Ini masuk akal.

Berikutnya, kata-kataku, tak pelak lagi sangat mudah diucapkan.

Tahukah kalian, bahwa kata-kataku begitu enteng diucapkan tanpa membuat lidah keseleo?

Apakah pertandanya?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun