Besok aku makan.
Kata "makan" tak berubah.
Bandingkan dengan bahasa Inggris yang mengubah-ubah kata kerjanya berdasarkan waktu. Belum lagi perubahan karena pelaku tunggal atau pun jamak. Kukira tak perlulah kujelaskan, karena aku yakin pelajaran bahasa Inggrismu di bangku sekolah dulu masih membekas di benakmu.
Lanjut. Atau pun perubahan bentukan kalimat karena anggapan bahwa benda memiliki jenis kelamin, dan imbasnya kalimat penyusunnya harus berubah karena jenis kelamin benda itu.
Aneh? Hmm, aku tak pernah bilang begitu, ya.
Bahasa yang seperti itu misalnya bahasa Jerman dan Prancis.
Nah, sekarang kau paham, kan, betapa mudahnya aku?
Intinya, tata bahasaku mudah dipelajari, tidaklah sesulit bahasa-bahasa lain karena aku cenderung sederhana dan langsung pada intinya, tanpa embel-embel lain yang memberatkan dan tak perlu. Jika ada jalan yang lurus menuju suatu tempat, kenapa harus tempuh jalan yang berkelok-kelok? Paham maksudku? Ini masuk akal.
Berikutnya, kata-kataku, tak pelak lagi sangat mudah diucapkan.
Tahukah kalian, bahwa kata-kataku begitu enteng diucapkan tanpa membuat lidah keseleo?
Apakah pertandanya?