Sekarang, kau paham maksudku?
Bayangkan, jika orang salah tanggap dengan kata "we" ini, karena tak tepat menempatkan makna "kami" ataukah "kita", maka dalam keadaan tertentu yang agak peka, hal ini bisa mengundang masalah besar akibat kesalahpahaman.
Dan tahukah kalian?
Hanya ada segelintir bahasa yang punya kata "kami" dan "kita".
Aku termasuk salah satunya. Dan sudah sepantasnyalah kalian bersyukur.
Itu sajakah?
Ternyata tidak. Aku juga punya "kau" dan "kalian" yang dalam ocehanku ini, sering kupakai berselang-seling, jika kau menyadarinya.
Dalam bahasa lain seperti bahasa Inggris, cuma ada kata "you" saja untuk kata "kau" dan "kalian".
Sekali lagi. Bersyukurlah.
Nah, meskipun begitu, kuperhatikan masih saja banyak di antara kalian yang serampangan menerapkannya. Dan tak jarang itu membuatku gemas. Peristiwa ini sering kujumpai di masyarakat Jakarta, yang agaknya adalah ibu kota Indonesia tercinta ini.
Sungguh miris.