Behavioristik memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:[4]
Â
- Tigkah laku menjadi objek teori behavioristik.
- Â
- Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek.
- Â
- Mementingkan pembentukan kebiasaan (habit).
- Â
- Â Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri bagi pembentukan peserta didik.
- Â
- Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik tidak dianggap sebagai objek.
- Â
- Berikut beberapa ciri teori behaviorisme untuk lebih mengenalnya:[5]
- Â
- Mengutamakan faktor lingkungan (environmentalistic)
- Â
- Gunakan bagan elips untuk memprioritaskan bagian-bagiannya.
- Â
- Menekankan pentingnya respon (reaksi).
- Â
- Memberikan prioritas utama pada proses penciptaan hasil pembelajaran.
- Â
- Perhatikan hubungan sebab-akibat sebelumnya
- Â
- Berikan pengembangan kebiasaan sebagai prioritas utama (pembentukan kebiasaan)
- Â
- Kualitas khusus dalam hal "mencoba dan gagal" (trial and error) atau pemecahan masalah coba-coba.
Â
Â
B. Â Tujuan belajar menurut aliran teori belajar behaviorisme
Â
         Dalam teori behavioristik, perubahan sikap atau perilaku seorang siswa menjadi acuan atau tolok ukur berhasilnya sebuah proses pembelajaran. Dengan memperhatikan  perubahan sikap atau perilaku peserta didik, kita dapat melihat seberapa mendukungnya lingkungan dan metode yang telah pendidik berikan.
Â
Teori behavioristik menyatakan bahwa meskipun belajar adalah suatu kegiatan yang mengharuskan siswa mengungkapkan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya dalam bentuk laporan, kuis, atau ujian, tujuan pembelajaran menekankan pada penambahan pengetahuan. Cara penyajian informasi menekankan pada kemampuan tersendiri atau pengumpulan fakta secara bagian demi bagian. semua seutuhnya. Pembelajaran sangat berpegang pada rangkaian kurikulum, artinya sebagian besar kegiatan pembelajaran didasarkan pada buku teks atau literatur yang diperlukan, dengan fokus pada pengembangan kemampuan menyusun ulang isi teks. Hasil pembelajaran menjadi fokus pembelajaran dan evaluasi.
Â
Evaluasi sering kali melibatkan tes kertas dan pensil dengan penekanan pada respons pasif dan keterampilan secara terpisah. Respon yang akurat diperlukan untuk menilai tujuan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya jika memberikan respon "benar" sesuai dengan petunjuk guru.