Â
      Teori Watson tidak menganggap adanya perubahan mental pada peserta didik dalam proses pembelajaran dan ia hanya menganggap adanya perubahan yang dapat diamati dan dapat diukur.
Â
Â
Â
Aliran belajar menurut Skinner
Â
- Psikolog Harvard Skinner memiliki peran penting dalam penciptaan teori perilaku Watson. Dia menyebut teori kepribadiannya sebagai behaviorisme radikal. Penyelidikan ilmiah terhadap respons perilaku yang dapat diamati dan faktor lingkungan ditekankan oleh behaviorisme. Menurut behaviorisme Skinner, perilaku dan perkembangan dapat dijelaskan tanpa menggunakan pikiran sadar atau tidak sadar. Perilaku adalah perkembangan, dalam pandangan Skinner. Oleh karena itu, kaum behavioris berpendapat bahwa pembelajaran terjadi secara alami dan sering kali beradaptasi dengan pengalaman di lingkungan.
- Â
- Seekor tikus lapar ditempatkan di dalam kotak yang dikenal sebagai kotak Skinner oleh Skinner untuk menunjukkan pengkondisian operan di laboratorium. Tikus bebas bergerak, bermain, dan menyelidiki lingkungan sekitar di dalam kotak. Dalam aktivitas ini, makanan tumpah saat tikus secara tidak sengaja membentur tuas. Tikus akan kembali melakukan aktivitas yang sama untuk mendapatkan makanannya yaitu dengan menekan tuas. Seiring waktu, semakin sedikit aktivitas yang diperlukan untuk menyentuh tuas dan mendapatkan makanan. Di sini tikus mempelajari hubungan antara pengungkit dan makanan. Hubungan ini akan terbentuk jika makanan tetap menjadi imbalan atas aktivitas yang dilakukan tikus.
- Â
- Â Pengondisian operan juga melibatkan proses pembelajaran dengan secara sadar menggunakan otot-otot yang menimbulkan respons diikuti dengan pengulangan untuk penguatan. Namun hal ini tetap dipengaruhi oleh rangsangan yang ada di lingkungannya yaitu kondisi dan kualitas serta menguatnya pengaruh rangsangan terhadap jawaban yang akan ditampilkan. Oleh karena itu, memperkuat pengulangan rangsangan untuk menunjukkan jawaban perilaku yang diharapkan adalah penting dalam pengondisian operan. Agar suatu jawaban atau perilaku baru dapat terus ditunjukkan, maka diperlukan penguatan rangsangan sekunder atau melalui penguatan rangsangan yang terencana (Desmita, 2005: 58).[22]
Â
      Ungkapan dorongan, motivasi, dan tujuan biasanya digunakan dalam teori pembelajaran behavioristik untuk menjelaskan ciri-ciri tertentu dari perilaku manusia dan non-manusia. Skinner membantah hal itu, dengan menyatakan bahwa konsep-konsep ini terbatas pada pengalaman mental individu. Menurut Skinner, ciri lingkungan, perilaku organisme, atau hasil perilaku yang dapat diamati dan diukur merupakan bahan penting untuk penyelidikan ilmiah.
Â
Perilaku responden dan perilaku operan adalah dua kategori perilaku yang dipisahkan Skinner. Perilaku responden dipicu oleh stimulus yang diketahui oleh organisme, sedangkan perilaku operan dipicu oleh stimulus yang tidak diketahui yang dilakukan oleh organisme itu sendiri. Perilaku responden yang dihasilkan dari stimulus tak berkondisi bisa bermacam-macam bentuknya. Beberapa contohnya adalah menarik tangan dari tusukan jarum atau menutup kelopak mata saat terkena cahaya terang. Sebaliknya, perilaku operan terjadi dengan sendirinya. Misalnya, seseorang mungkin duduk, berdiri, lalu berjalan, atau mereka mungkin mulai diam sebelum bernyanyi. Dengan demikian, Skinner berpendapat bahwa perilaku operan merupakan penyebab sebagian besar tindakan kita sehari-hari. Perilaku operan terjadi tanpa kita memahami alasan di baliknya. Perilaku responden bergantung pada stimulus yang datang sebelumnya.[23]