Definisi teori behavioristik
    Salah satu bidang studi psikologi eksperimental yang akhirnya dianut oleh sektor pendidikan adalah teori behaviorisme. Sekalipun baru-baru ini sejumlah aliran lain bermunculan sebagai respons terhadap behaviorisme, penting untuk mengenali teori tersebut hingga akhir abad ke-20, hal ini mendominasi diskusi mengenai fenomena pembelajaran manusia. Ide behaviorisme berpendapat bahwa belajar dipandang sebagai perubahan perilaku yang terjadi sebagai respons terhadap rangsangan eksternal yang berbeda.
    Teori ini menyatakan bahwa input atau masukan berupa stimulus dan output atau keluaran berupa respon merupakan faktor yang paling menentukan. Apa yang terjadi di sela-sela stimulus dan respons yang diberikan tidak dapat diobservasi dan diukur, maka hal ini dianggap tidak cukup signifikan untuk mendapatkan perhatian. yang hanya dapat berupa rangsangan dan respon pada apa yang dilihat. Oleh karena itu, baik stimulus guru maupun respons siswa harus dapat diamati dan diukur. Pendekatan ini menempatkan pengukuran sebagai prioritas utama karena hal ini penting untuk menentukan apakah perilaku telah berubah.[1]   Â
Â
   Pada teori behaviorisme, seseorang dianggap telah belajar jika ia telah menunjukkan perubahan dalam kemampuannya sebagai akibat dari hubungan antara stimulus dan respon.[2] Stimulus adalah sesuatu yang dirangsang oleh alat indera dalam proses pembelajaran. Sedangkan respon adalah reaksi dari apa yang telah ia rangsang.Â
Â
   Sebagai contoh, seorang siswa yang belum bisa berhitung. Strategi dan metode yang dipilih menentukan tingkat ketertarikan  bagi seorang siswa untuk belajar sehingga siswa dapat dengan mudah menangkap materi pembelajaran. Jika seorang siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku dakam belajarnya (bisa berhitung), maka ia dianggap telah belajar. Karena telah menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Â
Para pendiri behaviorisme pada dasarnya berpandangan bahwa belajar adalah suatu proses yang menghasilkan banyak perilaku manusia, dan oleh karena itu pembelajaran juga dapat mempengaruhi perilaku.
Â
Pendekatan behavioris ini didasarkan pada sejumlah gagasan yang sebagian bersifat psikologis dan sebagian lagi bersifat filosofis mengenai martabat kodrat manusia, antara lain:[3]